Pages

Minggu, 27 Desember 2015

CLOUDLY EYES



04 Desember 2015, 10.22 AM
Dalam diam dan dalam deru suara kendaraan yang terdengar silih berganti
Gadis itu hanya terbaring menatap langit-langit kamar sembari memeluk gulingnya erat-erat
Pikirannya melayang, puzzle-puzzle memori memenuhi kepalanya saling mencocokkan diri membentuk foto kenangan masa lalu yang sebagian mulai terasa kabur
Ada rasa yang berkecamuk dalam dadanya, telah lama menanti dibukakan pintu untuk mengahambur keluar
Dalam diam, perlahan genangan hangat mengalir di pipinya yang awalnya perlahan dan kemudian semakin deras
Dadanya terasa sakit, sesuatu yang berat bergejolak
Ditahannya tangisnya semampu yang dia bisa tapi tak berhasil , tak ingin suara tangisnya terdengar walaupun ia tahu tak akan ada yang mendengarnya
Sebuah kalimat yang menjadi pengharapannya yang membuatnya bertahan sampai detik ini akhirnya runtuh tak bersisa
Tak ada lagi yang bisa dilakukan
Tak ada lagi yang bisa diperjuangkan
Habis….
Usai…

Jumat, 30 Oktober 2015

So Hot

Hot summer... a hot hot summer... Dengar lagu F(x) - Hot Summer sambil mengipas.

Di Indonesia tak ada musim panas yang ada musim kemarau yang pada dasarnya sebenarnya sama saja, PANAS. Dunia sangat panas beberapa minggu terakhir ini. Di bagian lain orang-orang berperang dengan asap akibat kebakaran hutan, sementara di bagian yang lain berperang menghadapi cuaca panas luar biasa. Kamar kosan mulai dari jam 10 pagi hingga malam hari berubah layaknya sauna. Diperparah dengan kipas angin yang rusak. Lengkap sudah ujian yang diberikan. Karena udara panas sampai malam hari saya tak prnah tidur di kasur. Selalu melantai dan tanpa pengalas tidur. Persediaan air minum yang biasanya habis sekitar dua minggu kini berkurang lebih cepat dari biasanya. Saya yang biasanya malas minum air putih menjadi rajin minum air putih. Biasanya jika saya normalnya minum 5 gelas air putih dalam sehari selalu berbanding lurus dengan berapa kali saya ke kamar mandi. tapi, kali ini berbeda saya jarang ke kamar mandi walaupun rajin minum air putih. Cuaca yang panas dan udara yang panas membuat saya harus dua kali lebih semangat jalan kaki biar tak jadi cumi kering. Apalagi menurut BMKG situasi ini akan trus berlanjut sampai bulan desember. Met nah...
Tapi, alhamdulillah semalam suhu udara tak terlalu panas sekitar 30 derajat Celcius. Mungkin karena di bagian bumi Indonesia hujan sudah turun. Semoga tak semakin ekstrim.


Something I Should Do

Menatap...
Menunggu....
Merenung...
Memikirkan...
Berharap...
Mengerti...
Mengikhlaskan.


Jumat, 25 September 2015

Mimpi Megap-megap


Ada cerita lucu dari ibu saya tentang mimpinya. Pernah suatu malam ibu saya mimpi sedang menyelam di laut. Saat hendak ke permukaan dia kehabisan nafas dan mulai megap-megap. Ibu saya pun tersadar dari mimpi dan terbangun. Saat sadar ternyata tangan ayah saya menutupi hidung ibu saya. Pantas di mimpinya susah nafas ternyata ketutup sama tangannya ayah. Ckckck… ada-ada saja.

REALITA ULANG TAHUN



Ulang tahun. Hampir semua orang pernah merayakannya dalam berbagai bentuk yang berbeda. Mungkin bagi sebagian besar orang merasa harus dirayakan. Membuat pesta, syukuran sederhana atau mungkin dengan menyumbang untuk mereka yang membutuhkan uluran tangan. Sebenarnya seberapa pentingnya ulang tahun dirayakan? Haruskan dirayakan? Dan apa yang terjadi jika dirayakan atau tak dirayakan ?
…. September lalu adik saya yang bungsu ulang tahun. dari minggu sebelumnya dia sudah sibuk erkoar-koar tentang ulang tahunnya yang semakin dekat. Saya hanya menanggapi sekedarnya. Saat hari yang ditunggu tiba, pulang sekolah saya melihatnya sibuk meniup balon dengan salah seorang temannya. Saya cuek saja kerena mengira mereka hanya iseng. Ternyata adik saya mengundang teman-temannya yang sebagian besar adalah sepupu dan anak tetangga untuk datang ke acara ulang tahunnya. Tentu saja saya kaget, di rumah tak sedang sibuk untuk adakan perayaan atau pesta ulang tahun. Adik saya langsung diomeli ibu. Kebanyakan anak-anak sekarang merajuk ketika ulang tahunnya tak dirayakan atau tak ada kado untuk ulang tahunnya.
Sejak dulu dalam keluarga kami tak mengenal perayaan ulang tahun. jangankan buat pesta untuk hanya sekedar syukuran perayaan hari lahir saja tidak pernah ada dalam keluarga. Alasannya sederhana yang pertama, dalam islam tidak ada yang namanya perayaan ulang tahun. kedua, ayah dan ibu saya terlahir dari keluarga yang sederhana yang tak pernah mengenal perayaan ulang tahun. meski begitu bukan berarti saya tak pernah pergi ke acara ulang tahun. watu kecil saya sering diundang ke pesta ulang tahun teman. Orang tua saya tak keberatan saya menghadiri pesta ulang tahun tapi untuk mengadakan pesta ulang tahun itu lain cerita.
Saat SMP peringatan hari lahir adalah disiram dengan air yang telah dicampur dengan berbagai macam bahan yang tak terdeteksi, semua bercampur aduk menghasilkn bau yang lumayan, wow. Tak ada pesta dan saya mengalaminya sekali. SMA, saya dikerjai dituduh mengambil hp teman. Saya sampai nangis. Memasuki bangku kuliah ulang tahun identik dengan saling menyumbang uang untuk beli kue ultah beserta lilin-lilinnya dan kemudian traktir.  Dirayakan atau tidak, diingat atau tidak, ada kue atau tidak, tak ada yang berubah sama saja karena memang dari kecil tak pernah merayakan yang namanya ulang tahun. Saat ada yang mengingatnya alhamdulillah, dikasih kado Alhamdulillah, karena rejeki tak boleh ditolak. Sekedar memberi ucapan selamat juga Alhamdulillah. Karena memang tak perlu bersedih jika ada yang lupa, tak memberi kado, atau ucapan selamat. Untuk apa senang dengan perayaan ulang tahun padahal ada hal penting yang dilupakan. Ulang tahun itu berarti usiamu bertambah tapi jatah hidupmu berkurang.
Tapi, ada satu hal yang membuat saya bingung. Mengapa disebut ulang tahun. tahunnya kan tak berulang tapi bertambah. Hanya tanggal dan bulannya yang tetap sama. Jadi harusnya ulang tanggal dan bulan. Jadi ulang bulan dan tanggalmu berapa?

Senin, 21 September 2015

Membuka Kenangan

16 Sept 2015,
14.25 wita

Tiba-tiba ingin menulis setelah sekian lama membeku. Membuka kembali lembaran-lembaran buku yang sudah lama diletakkan begitu saja di tumpukan buku dalam rak-rak memori otak. Membaca kembali catatan peristiwa yang telah terlewati. beberapa yang hanya berupa tulisan singkat yang sudah kabur dalam ingatan. Apa yang terjadi pada hari itu hingga sampai menuliskannya dalam lembaran-lembaran buku? pasti sesuatu yang penting tapi tak terlalu penting (?).

Kenangan selalu berhubungan dengan mengingat dan saya sangat buruk dalam hal ini. Memori pengingat dalam otak mungkin tak lebih dari kekuatan terang lampu yang berukuran 10 watt. Redup.
Setiap peristiwa yang terjadi beberapa bagian secara otomatis tersimpan dalam memori. Layaknya buku dalam lemari, bisa saja tersusun rapi atau acak. Jika tersusun rapi kenangan yang lebih dulu ada bisa jadi akan berada pada susunan terbawah, perlahan samar dan terlupakan. Sedangkan secara acak, sudah tahu seperti apa jadinya...

Sabtu, 25 Juli 2015

MIDNIGHT

Sebuah pesan masuk yang tak pernah disangka-sangka bahkan berharap pun tak berani. Pesan darinya.
Isinya singkat, terpana membaca pesan tersebut....
Tak mampu untuk membalasnya....
Bercerita pada ibu apa yang harus dilakukan, jawaban ibu tak apa, berikan saja jika dia bertanya seperti itu...
Sebagian besar hati ini mengatakan harus membalasnya toh tidak ada salahnya. Dia tak bermaksud jahat mungkin ingin menyambung silaturahmi yang sempat terputus. Tapi, sebagian hati yang lain mengatakan jangan karena takut terjadi lagi untuk kesekian kali....
Maaf, aku mengikuti suara sebagian kecil hati ini. Bukan karena benci tapi takut terulang kembali.
Takut rasa itu kembali lagi....
Takut jika hanya seorang diri yang merasakannya
Seperti yang terakhir kali ku rasakan padamu tapi tidak dari mu padaku...

Rabu, 03 Juni 2015

FREE

Udara dan suasana pagi menenangkan, segelas teh panas plus great view. Perfecto.

Sesering aku datang ke sini, sesering itu pula ku habiskan waktu berjam-jam menikmati pemandangan yang ada di depanku
Tak pernah bosan melihatnya. Air laut yang tenang di pagi hari dan semburat oranye di cakrawala melengkapi indahnya lukisan ciptaan Tuhan
Tak ada beban, tak ada yang dipikirkan, serasa bebas
Bisa dengan leluasa memandang sampan yang lewat, orang yang lewat depan jalan rumahmu tanpa mereka sadari
Ah, langit mulai berawan lagi… sebentar lagi mendung
Kata tante memang sudah tiga hari ini hujan terus turun mengguyur
Semoga saja tak banjir
Menyesap teh sedikit demi sedikit, makin dingin di sini
Ku palingkan pandanganku di puncak gunung yang terlihat dekat dari rumah, kabut sudah mulai turun
Sebaiknya aku pun segera turun ke bawah...