Pages

Selasa, 25 Juni 2013

Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Yah, di mana-mana topik ini yang sedang dibahas. Semua stasiun TV berlomba-lomba menjadi yang pertama untuk menyiarkannya. Demo tolak kenaikan harga BBM. Siapa yang setuju dan siap yang tak setuju? saya termasuk salah satu dari sekian banyak masyarakat yang tidak setuju kenaikan harga BBM. Kenapa? Semua harga kebutuhan pokok juga naik. Waktu kenaikan harga BBM masih berupa wacana, bahan kebutuhan pokok udah dulaun naik harganya. ckckckkc...Ballasi ibu rumah tangga. Apalagi anak kos yang jarang masak seperti saya yang keseringan beli di warung, harga sebungkus nasi juga naik. yang dulunya 5 ribu naik menjadi 6 ribu naik lagi menjadi 7 ribu dan kemudian naik lagi menjadi 8 ribu.

Mulai dari buruh sampai mahasiswa turun menyuarakan aspirasinya ke jalan dan macet di mana-mana. saya mahasiswa, saya menolak kenaikan harga BBM tapi kalo demonya bikin macet, jangankan masyarakat, saya juga protes. Iyalah, mau pergi ke suatu tempat kelamaan duduk di angkot karena macet, pantat saya yang gak bahenol sama sekali, jadi tambah rata. Untuk yang demo, haruskah melakukan pemblokiran jalan? saya tau pemblokiran jalan di lakukan agar lebih memancing orang banyak untuk di perhatikan. Tapi, ketika jalanan diblokir tak ada kendaraan yang bisa lewat gimana jadinya?

Coba bayangin, jalanan diblokir terus ternyata ada sesuatu yang urgent kayak ada ibu yang mau melahirkan, ada orang yang meninggal, ada pasien yang lagi butuh darah, gimana coba?
Jangan sampai, kalian mahasiswa yang menyuarakan aspirasi membela rakyat, sebagai penerus lidah rakyat , tapi karena dengan melakukan hal seperti itu rakyat jadi berbalik mencemooh.

Ini berdasarkan cerita dari teman saya yang salah seorang temannya membutuhkan donor darah tapi darah yang di suplai terlambat datang karena jalanan dblokir orang yang demo menolak kenaikan harga BBM.
Sangat miris memang.

Ada kejadian menjengkelkan yang saya alami karena demo BBM. Saat itu hari sabtu, saya dalam perjalanan pulang dari sekolah adik saya untuk mengambil rapor. Hari itu adik saya terima rapor dan yang harus mengambil rapor adalah wali atau orang tua murid. Dalam perjalanan pulang kami terjebak macet, bener -bener macet, sampe kendaraan gak bisa bergerak maju atau pun mundur. Ada anak dair uiversitas lain yang sedang demo menutup sebagian badan jalan dengan mebakar ban. Tak berapa lama, macet berhasil di lewati, tapi ternyata kami harus melewati titik demo lagi. Kali ini di depan kampus tempat saya kuliah. Yup, pendemo yang sebagian besar mahasiswa Unhas bergabung dengan masyarakat berdemo dengan menutup jalan dua arah. Macetnya minta ampun, karena kelamaan dalam angkot saya dan adik saya memutuskan untuk turun dan berjalan kaki ke kos. Kos-kosan saya terletak di bagian dalam kampus. Kami memutuskan untuk turun di depan Top Mode dan berjalan kaki masuk ke kampus menuju kos saya yang berada di workshop dengan berjalan kaki (bagi yang tinggal di wilayah makassar pasti tahu seberapa jauhnya saya jalan kaki). keselnya gak sampe di situ, bukan jauh perjalanannya tapi karena saya harus jalan kaki sejauh itu dengan memakai wedges setinggi 5 senti. Tuuuhaaaannn...!!!

Beberapa menit berjalan kaki, kaki saya sudah gak kuat, Alamak!!!
Alhasil, lebih dari setengah perjalanan saya jalan kaki tanpa alas kaki. sakit Boo...bagi yang cewek-cewek pasti paham dengan penderitaan saya. Iyalah, coba bayangin jalan kaki jauh banget dengan menggunakan wedges.

Jumat, 21 Juni 2013

Happy Cooking

Siapa yang suka masak?
Kemarin, kami membuat kimbab. Yup, sebulan lebih saya ikut les bahasa Korea. Minggu lalu kelas telah berakhir. Untuk merayakannya, Sonsaengnim (guru) mengajak kami membuat kimbab (sejenis Sushi kalo di Jepang). Kami ditugaskan membawa nasi masing-masing dari rumah, sendok, pisau, plus talenan. Sedangkan bahan-bahan mentahnya Sonsaenim yang sediakan. Bahan-bahannya adalah Nori, daging sapi, telur, timun Jepang, garam, minyak asin, wortel.
nih penampakkannya...

Senin, 17 Juni 2013

Apalah Itu...

Tenggorokan gatal,
tanda-tanda kena pilek,
Terlalu lama santai,
dan bingung karena tak ada gambaran sama sekali,
Lengkap sudah....

Sekian, tulisan tak bermutu saya hari ini.

Rabu, 12 Juni 2013

Lovely


I like hear his voice
I like watching his back
I love pledging my head in his back
I love the look when he was sleeping
Sometimes, I like to bother him when he was sleeping
When I look his face, I definitely smile although I was in the doldrums.

Siapakah dia? Klik di sini

Selasa, 11 Juni 2013

Cloudly Eyes

Jumat, 7 Juni 2013. Hari yang mendung. Hujan yang pada awalnya gerimis perlahan semakin deras. Pukul 19.49, sebuah sms masuk. Kulihat nama pengirimnya, tertera nama salah seorang sepupu. Deg, jantungku berdetak kencang. Aku membaca sms itu dengan perasaan cemas. Nenekku sedang berjuang (Sakratul maut). Aku berdoa dalam hati, Ya Allah berikanlah kekuatan pada nenekku. Yah, nenekku sudah lama sakit. Ku putuskan menelfon sepupuku untuk menanyakan situasi di sana. Yah, jarak yang jauh membuatku sedikit frustasi. Keadaan yang membuatku tak bisa berada di sana, bersama-sama dengan keluarga ku.
Mata mulai meredup, aku mengantuk. Tapi, mataku tak biasa terpejam mengingat keadaan nenekku di sana. Aku mencoba untuk berbaring, siapa tau dengan berbaring aku bisa tertidur. Katanya, aku harus tidur.

Sabtu, 08 Juni 2013

Bullying

 Kalian pernah gak ngerasain di bully? mungkin ada yang menjawab ya dan ada yang menjawab tidak. Yah, saya sering di bully tapi jangan membayangkan bully-nya kayak yang di sinetron atau film. Gak sekejam dan separah itu kok, ^_^

Bully versi saya itu bully yang bercandaan doang, intinya kalo kamu di-bully pasti kamu benci sama orang yang mem-bully kamu tapi ini sebaliknya. Bully yang jenis ini kamu gak bisa marah ataupun benci sama orang yang mem-bully kamu, yang ada hanya jengkel sesaat. Loh, kok gitu? heran ya? saya juga heran. Sebagai korban pem-bully-an saya juga bingung. Kata seorang teman saya saya itu Bully-able. Maksudnya, semakin saya melawan karena di-bully, yang nge-bully semakin gemes nge-bully saya. Oh, Tuhan.

Kedengarannya sedikit ngeri tapi emang gitu kok. Karena saya Bully-able, jadinya saya sering di-bully. Sebenarnya saya tak di-bully sendirian. Masih ada beberapa korban lain. Hanya saja kemarin yang menurut saya sedikit keterlaluan dan membuat emosi saya pecah. Saya kelepasan (nangis).

Ternyata saya masih cengeng, sodara-sodara. gara-gara kelepasan saya ngambek. hahahahha
Terdengar kekanakkan sih, tapi bodo amat. 
Setelah di pikir-pikir, kejadian kemarin mungkin dipicu karena saya kecapean. Sudah datang pagi-pagi ke kampus, disuruh melakukan sesuatu tapi peralatannya gak ada, yang semuanya harus saya dan teman saya yang siapkan, sampe tengah hari pekerjaan selesai. saya capek dan teman saya mungkin juga merasa capek masih juga harus mendengar protes orang-orang soal makanan. Ammmmpppuuunnn....

Sebuah nasehat untuk kaum lelaki yang bakal menjadi suami  di masa depan, jangan memprotes makanan yang sudah susah payah dimasak oleh istrimu. Karena kenapa? itu bikin sakit hati. Kalo mau protes, pilihlah padanan kata-kata yang tepat dan halus, jangan sampai menyinggung.

Gara-gara kelepasan kemarin, saya minta maaf karena bikin khawatir. ^_^


Selasa, 04 Juni 2013

Kau, Aku, dan Hujan


Di sore yang dingin...
Hujan seakan enggan berhenti mencurahkan butiran-butirannya,
Aroma tanah yang basah,
Merasuk dalam penciumanku, Mengingatkanku tentang kau...
Saat hujan turun,
Kau di situ...ya, sealu duduk di kursi itu,
Menatap tetesan air yang jatuh dari atap,
Entah apa yang sedang kau pikirkan,
Aku, di sini. Di sudut ruangan ini...
Duduk memperhatikanmu...
Ku coba menebak apa yang sedang kau pikirkan...
Apakah kau sedang mengingat seseorang?...
Ataukah kau sedang menunggu seseorang?...
Aku hanya bisa menerka-nerka...
Hahaha,,, aku tertawa dalam hati, menertawakan kebodohanku...
Siapa yang bisa menebak pikiran seseorang?
Itu semua hanyalah pekerjaan sia-sia...
Kau, Masih duduk di kursi itu... selalu di tempat itu...
Dan aku, masih di sini... di sudut ruangan ini,
Memperhatikanmu...