Pages

Jumat, 25 September 2015

Mimpi Megap-megap


Ada cerita lucu dari ibu saya tentang mimpinya. Pernah suatu malam ibu saya mimpi sedang menyelam di laut. Saat hendak ke permukaan dia kehabisan nafas dan mulai megap-megap. Ibu saya pun tersadar dari mimpi dan terbangun. Saat sadar ternyata tangan ayah saya menutupi hidung ibu saya. Pantas di mimpinya susah nafas ternyata ketutup sama tangannya ayah. Ckckck… ada-ada saja.

REALITA ULANG TAHUN



Ulang tahun. Hampir semua orang pernah merayakannya dalam berbagai bentuk yang berbeda. Mungkin bagi sebagian besar orang merasa harus dirayakan. Membuat pesta, syukuran sederhana atau mungkin dengan menyumbang untuk mereka yang membutuhkan uluran tangan. Sebenarnya seberapa pentingnya ulang tahun dirayakan? Haruskan dirayakan? Dan apa yang terjadi jika dirayakan atau tak dirayakan ?
…. September lalu adik saya yang bungsu ulang tahun. dari minggu sebelumnya dia sudah sibuk erkoar-koar tentang ulang tahunnya yang semakin dekat. Saya hanya menanggapi sekedarnya. Saat hari yang ditunggu tiba, pulang sekolah saya melihatnya sibuk meniup balon dengan salah seorang temannya. Saya cuek saja kerena mengira mereka hanya iseng. Ternyata adik saya mengundang teman-temannya yang sebagian besar adalah sepupu dan anak tetangga untuk datang ke acara ulang tahunnya. Tentu saja saya kaget, di rumah tak sedang sibuk untuk adakan perayaan atau pesta ulang tahun. Adik saya langsung diomeli ibu. Kebanyakan anak-anak sekarang merajuk ketika ulang tahunnya tak dirayakan atau tak ada kado untuk ulang tahunnya.
Sejak dulu dalam keluarga kami tak mengenal perayaan ulang tahun. jangankan buat pesta untuk hanya sekedar syukuran perayaan hari lahir saja tidak pernah ada dalam keluarga. Alasannya sederhana yang pertama, dalam islam tidak ada yang namanya perayaan ulang tahun. kedua, ayah dan ibu saya terlahir dari keluarga yang sederhana yang tak pernah mengenal perayaan ulang tahun. meski begitu bukan berarti saya tak pernah pergi ke acara ulang tahun. watu kecil saya sering diundang ke pesta ulang tahun teman. Orang tua saya tak keberatan saya menghadiri pesta ulang tahun tapi untuk mengadakan pesta ulang tahun itu lain cerita.
Saat SMP peringatan hari lahir adalah disiram dengan air yang telah dicampur dengan berbagai macam bahan yang tak terdeteksi, semua bercampur aduk menghasilkn bau yang lumayan, wow. Tak ada pesta dan saya mengalaminya sekali. SMA, saya dikerjai dituduh mengambil hp teman. Saya sampai nangis. Memasuki bangku kuliah ulang tahun identik dengan saling menyumbang uang untuk beli kue ultah beserta lilin-lilinnya dan kemudian traktir.  Dirayakan atau tidak, diingat atau tidak, ada kue atau tidak, tak ada yang berubah sama saja karena memang dari kecil tak pernah merayakan yang namanya ulang tahun. Saat ada yang mengingatnya alhamdulillah, dikasih kado Alhamdulillah, karena rejeki tak boleh ditolak. Sekedar memberi ucapan selamat juga Alhamdulillah. Karena memang tak perlu bersedih jika ada yang lupa, tak memberi kado, atau ucapan selamat. Untuk apa senang dengan perayaan ulang tahun padahal ada hal penting yang dilupakan. Ulang tahun itu berarti usiamu bertambah tapi jatah hidupmu berkurang.
Tapi, ada satu hal yang membuat saya bingung. Mengapa disebut ulang tahun. tahunnya kan tak berulang tapi bertambah. Hanya tanggal dan bulannya yang tetap sama. Jadi harusnya ulang tanggal dan bulan. Jadi ulang bulan dan tanggalmu berapa?

Senin, 21 September 2015

Membuka Kenangan

16 Sept 2015,
14.25 wita

Tiba-tiba ingin menulis setelah sekian lama membeku. Membuka kembali lembaran-lembaran buku yang sudah lama diletakkan begitu saja di tumpukan buku dalam rak-rak memori otak. Membaca kembali catatan peristiwa yang telah terlewati. beberapa yang hanya berupa tulisan singkat yang sudah kabur dalam ingatan. Apa yang terjadi pada hari itu hingga sampai menuliskannya dalam lembaran-lembaran buku? pasti sesuatu yang penting tapi tak terlalu penting (?).

Kenangan selalu berhubungan dengan mengingat dan saya sangat buruk dalam hal ini. Memori pengingat dalam otak mungkin tak lebih dari kekuatan terang lampu yang berukuran 10 watt. Redup.
Setiap peristiwa yang terjadi beberapa bagian secara otomatis tersimpan dalam memori. Layaknya buku dalam lemari, bisa saja tersusun rapi atau acak. Jika tersusun rapi kenangan yang lebih dulu ada bisa jadi akan berada pada susunan terbawah, perlahan samar dan terlupakan. Sedangkan secara acak, sudah tahu seperti apa jadinya...