Pages

Kamis, 08 September 2016

Gado-gado

Assalamualaikum. Holaaaa....hollaaaa...

Hari ini karena temanya adalah gaje a.k.a gak jelas maka siap-siap saja membaca tulisan absurd...hehehe

Oke, yang pertama adalah saya sedang pusing dengan study plan yang harus dibuat + essay yang tak kunjung selesai. Yang kedua, saya sedang galau karena kuota internet untuk mendownload habis dan masih banyak drama yang harus di download (drama korea dan dorama Jepang), streaming youtube (streaming bukan asal streaming), download anime Naruto yang lama belum dilanjutkan lagi (sampai sekarang masih di episode 440), dan saya hanya bisa manyun dengan mata sedih membaca artikel atau postingan-postingan sinopsisnya.

Oh, iya. Bicara tentang drama, saya kesal dengan komentar negatif para penonton yang sebagian besar bikin sakit hati. Kalau menanyakan pendapat saya tak penting (APALAH DIRIKU INI, PENDAPAT ORANG AWAM) karena saya pasti akan menjawab dramanya, alur cerita, aktor dan aktrisnya semuanya bagus... TOP MARKOTOP!!!!

Dari drama, kita berpindah pada musik. BTS, salah satu idol kesukaan saya (FYI, saya suka SHINee, Super Junior, Exo, dan BTS) akan mengeluarkan full album yang berjudul "Wings". Konsep mereka di album ini bikin saya bingung dan memasang wajah yang kalau dituliskan dalam bentuk kata "What The .....", What's Going On?"... de el el. Apalagi saat Big Hit mempromosikannya dengan merilis short film yang sejauh ini sudah dua bagian yang diluncurkan di akun Youtube resmi iBighit. Saya tak mengerti sama sekali dan saya yakin bukan hanya saya saja yang merasakannya. Sepertinya mereka banyak menggunakan simbol-simbol dalam short film tersebut. 


Sekian keGajean hari ini. ada yang bertahan baca sampai selesai? XOXO gak nyampe ^_^



Kamis, 01 September 2016

MERANTAU

Jauh di negeri orang, mandiri, siap mental, niat, dan tekad. Mungkin tak semua orang bisa dan mampu melaluinya. Bagi sebagian orang mrantau bisa menjadi momok yang menakutkan. Tak hanya bagi yang akan prgi mrantau, tapi bagi yang ditinggal merantau memiliki lebih banyak kekhawatiran, terutama bagi seorang ibu yang melepas anaknya pergi jauh ke negeri orang. Walau tak secara lisan kekhawatiran itu diungkapkan tapi dari raut wajah dapat tergambarkan kegelisahan itu.

Di keluarga saya, kedua orang tua membebaskan kami memilih apa yang kami inginkan, sukai, dan yang ingin kami lakukan selama itu tak melanggar norma dan nilai yang ada dalam masyarakat, termasuk dalam hal ini tentang pendidikan. Itu sebabnya sejak SMA kami telah disekolahkan jauh dari kampung halaman. Mulai dari saya yang kuliah di luar Sulawesi Tengah, adik perempuan saya yang kuliah di Jogja, dan adik perempuan saya yang satu lagi yang melanjutkan di MAN di Makassar. Kami disekolahkan jauh dari kampung halaman dengan harapan agar dapat mandiri dan berhasil. Rumah yang tadinya ramai kini mulai sepi. Adik-adik saya hanya bisa pulang setahun sekali yaitu pada saat bulan puasa dan bahkan kadang dua tahun sekali baru bisa pulang. Saat melihat ibu, saya tahu beliau kesepian. Terselip rasa bersalah karena harus meninggalkannya jauh disaat usianya sudah tak lagi muda. Usia dimana dia sangat ingin berada dekat dengan anak-anaknya, mengisi rumah dengan suara pertengkaran kami atau suara gelak tawa kami saat bercanda.


Kini, sekali lagi ibu mengikhlaskan anak laki-laki satu-satunya pergi menuntut ilmu ke negeri yang jauh. Jarak yang ditempuh tak main-main. Beda negara, beda benua, beda budaya, beda bahasa, beda suhu dan iklim. Harapan saya sebagai seorang kakak yang juga mewakili perasaan seorang ibu, semoga dia dapat berbaur, beradaptasi, dan menjalaninya dengan baik. Semoga sukses dengan pendidikanmu, dek. Sehat selalu.