Pages

Jumat, 30 Mei 2014

Dongeng

Semalam aku bermimpi tentangmu
Tentang dongeng dalam buku
Yang masih tersusun rapi dalam rak buku
Terletak disudut cukup lama menganggur
Dengan sisi yang mulai berdebu
Maukah kau mendengar cerita dongeng itu?
Ah, aku tak yakin kau mau...
"Dongengnya agak membosankan, itu menurutku..."
Tapi, entahlah bagaimana pendapatmu
Dongengnya sendu tapi bukan berarti  pilu
"Masih maukah kau?...
"Baiklah, dengarkan cerita dongengku".

NB: ^_^



Hangatnya Pelagi

  

Terpaku untuk kesekian kali
Tersenyum menatap wajah itu lagi
Tak pernah bosan walau berkali-kali
Sepertinya, ini hal yang wajar jika aku seperti ini

Petualangan 10 Hari (Part 2) Surabaya - Jogja

Bagi yang belum membaca part 1 nya monggo klik ini.
Setelah mengambil tiket yang sudah di pesan online sebelumnya, kami bersiap berangkat menuju Jogja. Awalnya saya khawatir naik kereta karena mendengar cerita yang kurang menyenangkan. H2C (harap-harap cemas) melanda bagaimana kalau tenryata semua cerita itu benar adanya. Alhamdulillah, naik kereta tak seseram yang saya bayangkan. Meski mengambil tiket ekonomi, tempatnya lumayan nyaman. Bersih, rapi, dan gak bau seperti cerita yang saya dengar sebelumnya tentang kereta. 

mirip rekening listrik ^_^

Kamis, 29 Mei 2014

Gadis dan Jingga di Sore Hari

Jingga di ufuk barat menampakkan warna indahnya pada dunia. Hanya segelintir orang yang menangkap warna indahnya ditengah kecongkakan dunia. Seorang gadis duduk diam di dalam angkot. Terlihat menikmati apa yang disuguhkan alam padanya. Sepertinya dia sangat suka suasana disore hari. Perlahan dibukanya tas ransel yang dibawanya terlihat  sedang mencari-cari sesuatu. Gadis itu berhenti, sepertinya dia mendapatkan apa yang sedang dicarinya. Ah, ternyata gadis itu sedang mencari telepon genggamnya. Aku pun mulai menebak dia pasti akan memotret suasana sore dengan menggunakan kamera hapenya. Yah, benar saja dia kemudian memotret suasana sore dan langit Jingga. Tampak bibirnya menyunggingkan senyum, sangat manis. Aku tahu dan dia pun juga pasti tahu, itu bukan kamera profesional, kualitas gambarnya juga tak sebanding dengan kamera profesional. Tapi, aku yakin baginya yang penting saat itu bukanlah kualitas gambar yang bagus, tetapi momen dan cerita yang ditampilkan pada gambar. Aku ingin bertanya padanya tapi ku urungkan. 
Setelah memotret beberapa kali, gadis itu mulai memperhatikan hasil fotonya. Setelah puas memperhatikan hasil fotonya, gadis itu kembali menyibukkan diri memperhatikan apa yang terjadi sepanjang perjalanan. Tampaknya gadis itu sangat menikmati perjalanannya. Didorong rasa penasaran yang sangat aku pun memberanikan diri untuk bertanya padanya. Dibandingkan suasana sore aku lebih suka suasana malam hari.
"Sepertinya kau sangat menyukai suasana sore", Tanyaku dengan ragu-ragu. Pandangan matanya yang sedang sibuk memperhatikan jalanan beralih padaku dan tersenyum.
"Iya, sangat suka. Kenapa? kelihatan yah?, tanya gadis itu padaku sembari tersenyum.
"Yah, sangat jelas", jawabku. Dia hanya menanggapi jawabanku dengan tersenyum. Diam selama beberapa saat. Dia kembali sibuk menikmati kesibukan yang terlihat di sepanjang jalan. Tak tahan, aku pun memberanikan diri untuk bertanya lagi.
"Kalau boleh tahu, kenapa kau suka sore hari?, tanyaku hati-hati takut gadis itu menganggap aku terlalu lancang untuk bertanya.
Gadis itu memandangku sejenak sebelum menjawab pertanyaanku. Saat dia memandangku, ku pikir dia keberatan ternyata tidak.
"Layaknya pagi yang ceria, bagiku sore itu hangat dan  selalu penuh kehangatan. Kehangatan yang menuju ketenangan. Karena, setelah sore akan ada malam dengan ketenangannya".
Jawabannya membuatku terdiam, sedikit bingung untuk mencerna apa maksudnya. Jadi sebenarnya gadis ini suka suasana sore atau malam hari? Pikiranku seperti mengambang memikirkan jawaban dari gadis itu.
"Kiri Pak!"
Suara gadis itu menyadarkanku dari pikiranku tentang jawabannya. 
"Saya turun di sini", kata gadis itu mengucapkan salam perpisahan.
"Iya", jawabku pendek.
Gadis itu menyukai sore hari karena ada malam setelah itu. Apa mungkin aku menyukai malam karena ada pagi setelahnya?

Selasa, 27 Mei 2014

Keongol-ongolan Adek



Humaira Potabuga, itu nama adek saya. Postingan kali ini membahas tentang adek saya ini. Badannya tinggi besar, lebih tinggi dan lebih besar dari saya (kalo saya imut-imut). Orangnya jarang senyum dan terlalu jujur kalo ngomong, makanya dia lebih banyak diam. Soalnya sekali buka mulut perkataannya itu nusuk. Nusuk karena apa yang dia omongin benar adanya hanya saja terlalu blak-blakkan. Agak susah baca situasi dan sembrono. Walaupun begitu otaknya encer. Dia lebih pintar dari saya. pintar di sekolah tapi ongol-ongol kalo di luar sekolah. Dia Suka kebingungan sendiri mau ngapain dan apa yang harus dilakukan. Walaupun sudah dijelaskan dengan detil masih saja bingung. Contohnya, baru-baru ini dia pulang kampung sendirian, Karena ujian nasional dan ujian sekolah sudah selesai jadinya dia libur. Pulang ke kampung itu menguras tenaga dan duit. Menguras tenaga dan duit kalo pulangnya melalui jalur darat atau laut. Menguras duit kalau pulangnya melalui jalur udara. Harga tiket pesawat sangat mahal padahal duduk di pesawat tak sampai 1 jam.
Setelah mencari tiket pesawat yang harganya paling murah akhirnya dapat tiket pesawat wings dengan harga Rp. 710.000. Itu sudah yang paling murah, maskapai lain harnganya muai dari 800 an sampai 1,5 juta (ada yang mau bayarin?). Jadwal berangkat jam 10 pagi. Sebelum hari keberangkatan saya sudah jelaskan apa yang harus dia lakukan di bandara. Mulai dari pintu pemeriksaan pertama, pintu  pemeriksaan kedua, tempat check in ada di sebelah mana, setelah check in dia harus menuju ke mana. Semuanya saya jelaskan dengan detil. Tapi ternyata memilikiotak encer gak selalu terpakai dengan baik ketika dihadapkan dengan keadaan sebenarnya. Setelah sampai di bandara, saya menjelaskan kembali apa yang sudah saya jelaskan di hari  sebelumnya. Sudah menjadi peraturan hampir di semua bandara yang ada di Indonesia, pengantar tak diperkenankan masuk sampai ke dalam bandara. Adek saya sudah masuk melalui pemeriksaan pertama dan kemudian ke pintu pemeriksaan kedua. Barusan lewat pintu pemeriksaan kedua. Dia udah kebingungan mau ke mana celingak-celinguk cari tempat check in. Karena kebingungan barang yang dibawa pun tak diperhatikan. Saya yang melihat dari luar udah jengkel sendiri, pengen banget teriak bilangin perhatiin barang bawaan. Kebingungan nyari tempat check in, barang bawaannya udah dibawa sama seorang petugas bandara entah siapa dan entah mau dibawa ke mana. Karena gemes saya pun telfon adek saya. Dari IM3 ke AS mahal cuy!!.... karena ketidaktelitian dan kesembronoan, adek saya sukses bawa koper yang salah. Saya jengkel setengah mati. Saya pun nyuruh dia jangan dulu check in, nyari kopernya dulu. Saya suruh dia keliling dan bertanya pada petugas bandara yang tadi angkatkan kopernya. Tapi, ternyata dia gak ingat wajah petugas yang bawain tasnya. Karena dongkol saya pun suruh dia bertanya saja sama petugas bandara terserah dia. Satu jam berkutat cari oper yang tertukar tak kunjung ditemukan. Akhirnya saya telfon dia lagi untuk nanyain di dalam kopernya ada gak barang yang penting? dan dia menjawab gak ada cuma pakaian doang. Saya pun akhirnya menyuruhnya untuk check in saja. Koper yang ada padanya dititpin saja sama petugas bandara, jangan dibawa punya orang. Walaupun saya masih dongkol tapi apalah daya. Yah, yang penting adek saya sampai dengan selat di tujuaan.
Ini bukan pertama kalinya dia naek pesawat. Hanya saja selama ini dia naek pesawat selalu berombongan makanya dia tak terlalu memperhatikan apa saja yang harus dilakukan kalo di bandara. Kalau pun pulang kampung  gak naik pesawat dia pasti selalu pulang bareng saya jadi gak pusing mikirin tetek bengeknya. Itu pelajaran untuk dia supaya lebih perhatian pada apa yang dibawanya.

Mengusir Rasa Jenuh Selama di Perjalanan



       Bepergian ke suatu tempat yang letaknya agak jauh terkadang menimbulkan rasa bosan selama di perjalanan. Letak yang agak dekat maupun jauh tak menjamin rasa bosan tak akan mengganggu. Mengusir rasa bosan selama di perjalanan banyak macamnya tergantung masing-masing orang nyamannya seperti apa. 
            1.  Tidur
Cara ini cukup ampuh sebenarnya karena dengan tidur selain mengistirahatkan badan dan pikiran jauhnya perjalanan tak terlalu terasa. Tapi ada juga niatnya menghilangkan rasa jenuh karena tidur mulu selama perjalanan dia sampai bosan tidur terus…hehe… boro-boro jenuh hilang yang ada badan jadi pegal. Tapi, jangan sampe ketiduran pulas nanti tempat tujuan sudah terlewati. 
 2.   Membaca
Membaca memang salah satu cara yang ampuh menghilangkan kebosanan selama perjalanan. Hanya saja tak semua orang terbiasa membaca dalam kendaraan. Karena bagi yang tak terbiasa akan merasakan pusing dan mual. Jadi membaca tak berlaku bagi mereka yang tak terbiasa. Akhir-akhir ini saya sering menghilangkan rasa jenuh di perjalanan dengan membaca. Jarak tempat les dengan kos saya lumayan jauh. Dari pada bengong mendingan membaca. Jarak tak akan terasa jauh, lumayan untuk pengalih perhatian. Awalnya saya tak terbiasa membaca di dalam kendaraan (angkot) pusing dan mual melanda. Tapi, lama kelamaan sudah terbiasa. 
3.  Mendengarkan Lagu/musik
Murah dan tak mengganggu. Memang kalau naik angkot kemungkinan kita akan mendengarkan lagu yang diputar oleh si sopir tapi kekurangannya adalah kita tak bisa mendengarkan lagu yang diinginkan apalagi mau request lagu. Jadi lebih aman dan tak mengganggu adalah mendengarkan musik pake headset di mp3/mp4 dan hp. Dijamin tak akan mengganggu. 
4.  Menikmati Pemandangan
Pasti hal ini semua pernah melakukannya selama perjalanan. Tapi menikmati pemandangan akan terasa lebih menyenangkan jika pemandangannya yang ditampilkan pun mendukung. Akan tak lebih menyenangkan jika itu sebaliknya. Tapi, ada beberapa orang yang tak pemilih dengan apa yang dia lihat. Mereka menikmati apa saja yang mereka saksikan selama perjalanan.

Saya sudah pernah melakukan semuanya di atas. Yah, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Tinggal dari masing-masing kita memilih mana yang lebih cocok dan nyaman jika dilakukan.

Minggu, 25 Mei 2014

Payung

 Ada yang masih ingat dengan postingan saya yang ini?. berdasarkan hasil wawancara random kesimpulannya adalah kebanyakan laki-laki lebih milih hujan-hujanan dari pada pake payung. Heheheh
Jadi bingung mulai dari mana....Ceritanya sudah lumayan lama, (lumayan lupa-lupa) pas pulang kampung lebaran tahun lalu. Waktu itu hujan deras dan saya lupa bawa payung. Saya ikut tadarusan di mesjid. Karena tak bawa payung saya sms orang di rumah untuk dibawakan payung. Setelah menunggu sekitaran 20 menit, muncullah orang utusan dan ternyata sepupu saya yang datang menjemput. Coba tebak dia pakai apa? tentu saja pakai payung dan dia cowok. Hohohoho....

Mulai dari mesjid sampe jalan pulang ke rumah saya tak berhenti tertawa. Entahlah, lucu saja melihatnya datang bawa payung sambil pake payung. Sepupu saya mukanya langsung cemberut saya ketawain. tapi, abis itu dia jadi ikut tertawa karena saya ketawanya gak berhenti-berhenti. Capek tau ketawa mulu...

Postingan ini didedikasikan untuk dia (soalnya dia yang minta)...Hohohooho

BULSHIT

Berwajah manis layaknya gula
Tersenyum manis pada dunia yang fana
Berpegang pada sebuah kata
Hadapilah dengan senyuman
Lakon yang harus dimainkan
Bukan untuk cari aman
Bukan juga untuk cari teman
Hanya agar bisa memahami dunia
Dia begitu baik, begitu kata mereka
Dia sangat penyabar,  begitu kata mereka
Dia seperti malakaikat tak bersayap, begitu kata seseorang padanya
Hah, janglah tertipu
Dia hanyalah manusia biasa yang rapuh
Dia bukan malaikat seperti katamu
Sadarlah, dia hanyalah seorang yang lugu
Jika orang baik dikatakan terlalu baik
Orang baik hanya berpasangan dengan orang baik
Bulshit!!!...
Tak peduli jahat atau baik
Itu semua tak cukup bagi manusia yang licik
Semuanya akan berkata merasa kekurangan dari berbagai aspek
Sudahlah...jika semua seperti itu

Sabtu, 24 Mei 2014

Punya Adek Cowok Ituuuu....

Ada yang pengen punya adek cowok? atau ada yang pengen punya kakak cowok?
Saya dari dulu ingin sekali punya kakak kandung cowok, tapi apalah daya saya ditakdirkan jadi kakak yang punya adek cowok bukan jadi adik yang punya kakak cowok.
Punya adek cowok ada susah senangnya, betenya, keselnya, pokoknya semua ada. Bertengkar dan saling ejek itu adalah hal yang biasa. Kalo di rumah, ramenya minta ampun dipenuhi suara-suara kami (saya dan adek-adek saya). Sampai-sampai saking ributnya, Ibu saya sampe teriak ngomel-ngomel. Tapi, saat kita diam-diam an suasana rumah menjadi tenang ibu nanya "kenapa rumah jadi sepi? Nah, loh...?"
Waktu adek saya yang cowok masih kecil saya biasanya disuruh ibu untuk jagain, saya juga diajari gimana caranya buatin susu kalo adek haus, diajarin bagaimana gendong adek yang baik dan benar, diajari bagaimana caranya ganti popok. Saking hampir setiap hari seperti itu, saya sempat bosen dan ngiri sama adek karena merasa adek lebih diperhatikan dari pada saya. Maklumlah masih anak-anak. Seiring berjalannya waktu, punya adek cowok memiliki kesenangan tersendiri. Saya suka gangguin dia kalo dia lagi PDKT sama cewek. Punya adek cowok itu seolah mereka adalah gambaran dari ayah. Secara tidak langsung mereka punya peran yang tak tertulis untuk itu. Adek cowok yang dulunya pulang sekolah suka main seharian sore baru pulang ke rumah. Kaos kaki yang kotornya minta ampun seolah-olah sepatunya tak dipakai dan saya pasti akan ngomel pas nyuci pakaian. Saya pernah tanding sama adek saya siapa yang lebih dulu tinggi dan siapa nanti yang lebih tinggi, dan hasilnya adalah tentu saja dia yang lebih tinggi daripada saya. Hehehe.... Semua itu perlahan mulai berubah.
Perubahan besar yang terjadi adalah adek  saya menjadi sangat protektif pada saya. kalo dulunya dia cuek saya mau ke mana, sama siapa, pulang jam berapa? hal itu sama sekali tidak pernah dia tanyakan. Hal itu tak berlaku lagi sekarang. adek saya bahkan lebih cerewet dari ibu saya. Hehehehhe...


TEMA DRAMA KOREA YANG LAGI BOOMING



Annyonghaseyo yeoreobun…. ^_^
Karena tema postingan kali ini membahas tentang drama Korea jadi pembukaannya pake salam dalam bahasa Korea. Hehe…Lumayan lama nda posting yang berbau Korea di blog...
Lanjuuuttt…!!!
Ada yang suka nonton drama Korea gak? Mungkin ada beberapa pembaca yang suka nonton drama Korea. Ngomongin drama Korea itu mengasyikkan apalagi ketemu sesama pecinta drama Korea pasti bakalan heboh. Drama Korea itu keren karena setiap pembuatan sebuah drama sangat total mulai dari aktor dan aktrisnya, alur cerita, background tempat, sampai soundtrack di buat dengan sangat matang.

Selasa, 13 Mei 2014

Kenangan

Melihat dua insan bergandengan tangan
Aku tersenyum teringat sebuah kenangan
Kenangan yang tersimpan jauh rapi dalam tumpukan
Tersusun teratur mencari kenyamanan
Sebagai pelipur hati yang terabaikan

::::::: For someone who taught me how to live and life

Sabtu, 10 Mei 2014

HAL BARU, LANGKAH BARU, WAJAH BARU



Semalam merupakan sebuah perjalanan singkat untuk menjadi sesuatu yang terlihat  baru. Butuh waktu lama memang mengumpulkan keberanian untuk mewujudkannya. Sejak setahun lalu meminta pendapat orang-orang terdekat bagaimana bagusnya dan bagaimana baiknya. Meminta saran dan pendapat diperlukan agar tak membuat kesalahan dalam memilih, yang pada akhirnya kita yang akan memutuskan sendiri mana yang terbaik. Saat saya tak ada lagi keraguan, orang lain yang jadi tak tega. “Tenang aja mbak, masih bisa panjang lagi kok.”
Hal yang tak pernah terjadi lagi pada saya sejak SMP. Saya juga sayang, tapi harus dilakukan demi kebaikannya, biar bagus. Abis tiap kali liat pas bangun pagi kayak pengen teriak. “Kodong, banyaknya yang gugur.” Itu adalah kata yang hampir setiap pagi terucap. Pas liat hasilnya, bagus kok jadinya. Terlihat lebih segar. Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 20.14, langkah baru, hal baru, dan wajah baru diriku.

Rabu, 07 Mei 2014

Petualangan 10 hari (Part 1) Makassar-Surabaya

Jalan-jalan meeeennnn!!!!.....
Keinginan yang terpendam sejak lama untuk bepergian ke berbagai tempat yang baru akhirnya terwujud ^_^.
Perjalanan ini sudah lama direncanakan, dari bulan Desember 2013. Sebenarnya sih, kebetulan banget saya bisa ikut perjalanan ini. Awalnya salah seorang teman saya pengen ke Jogja, tujuannya sih mau ketemu pacar yang sedang menuntut ilmu di negeri orang. Karena cuma sendiri dia ngajak saya, tapi saya masih belum mengiyakan soalnya gak yakin bisa pergi dikarenakan budget yang tak memadai. Ternyata eh ternyata, ada salah seorang teman saya yang lain berencana ingin jalan-jalan ke pulau Jawa. Setelah dibujuk dan dirayu akhirnya hati saya pun luluh untuk ikut. Jadinya jalan-jalan ini jadi bertiga. Cari-cari tiket murah, akhirnya dapat tiket pesawat murah (Air Asia) berangkatnya bulan 5 April 2014. Awalnya rute perjalanan dari Makassar ke Surabaya, nginap sehari di Surabaya trus ke Malang nginap sehari, abis itu ke Bandung selama tiga hari trus tujuan akhir itu ke Jogja. Tapi, setelah nyari-nyari infrormasi di internet ternyata rute yang paling sering dilewati itu terbalik dengan rute yang sudah kami susun. Akhirnya rute pun dirubah menjadi Makassar-Surabaya-Jogja-Bandung-Surabaya-Makassar. Tapi, tiga hari sebelum hari  keberangkatan ada pemberitahuan dari pihak Air Asia nomor penerbangan dan jadwal penerbangan dirubah dari yang awalnya berangkat pukul 15.45 Wita berubah menjadi pukul 21.45 Wita
Hari keberangkatan pun tiba. Petualangan dimulai. Saya berencana ke bandara nebeng di mobilnya teman karena katanya dia akan diantar sama ayahnya. Tapi, sore harinya saya disms kalo mobil yang akan ngantar dia dan saya masih di bengkel dan akhirnya rencana nebeng di mobil gak jadi. Makassar sedang diguyur hujan saat saya ke bandara Sultan Hasanuddin dengan diantar motor oleh teman saya. Sampai di bandara ternyata saya yang lebih dulu datang. Menunggu sekitar setengah jam, akhirnya kedua teman saya datang. Pas masuk ke dalam bandara, terdengar panggilan terakhir untuk penumpang pesawat yang akan kami naiki. Bayar pajak bandara de el el itu Rp. 70.000 ribu.