A. TOKOH
Rachel
Seorang
wanita berusia sekitar 30 tahun. Janda yang tak bisa memiliki anak. Suaminya,
Tom berselingkuh dan menceraikannya. Setelah diceraikan suaminya, ia menjadi
pecandu alkohol yang membuat jiwa dan pikirannya tak stabil.
Megan
Seorang
wanita yang tinggal tak jauh dari rumah Tom dan Anna. Kehidupan keluarganya
bahagia bersama Scott tapi, Megan tak berkeinginan untuk memiliki anak. Ia
seorang seniman yang memiliki galeri yang kemudian ditutup. Selalu mendapat
gangguan dari masa lalunya dan akhirnya memutuskan untuk menemui terapis.
Anna
Istri
kedua Tom. Setelah menikah dengan Tom ia pindah ke rumah dimana Tom dan Rachel
hidup bersama sebelum bercerai. Ia
sangat tak menyukai Rachel karena sering mengganggu kehidupannya dan Tom.
Tom
Terlihat
sangat mencintai keluarga barunya. Rachel sering menghubunginya karena pengaruh
alkohol. Sangat bertanggung jawab pada keluarganya.
Scott
Suami
Megan yang ternyata sangat pencemburu.
Kamal
Abdic
Pada awalnya saya tak
berminat untuk membaca novel ini, karena novel genre thriller bukanlah kesukaan saya. Tapi berhubung stock bacaan di rumah sudah habis
akhirnya saya memutuskan untuk meminjam novel ini dan membacanya.
Di awal-awal bab terasa
membingungkan sekaligus menjemukan. Penulis seolah menyuguhkan cerita terpotong
yang tak ada sangkut pautnya. Saya sempat berhenti membaca novel ini dua hari.
Tapi, suguhan cerita-cerita terpotong tersebut berhasil memancing rasa
penasaran saya. Jalan cerita terpotong penuh dengan kilas balik diantara
sekumpulan khayalan dan realita dari tokoh Rachel. Penulis mengajak pembaca
untuk menghubungkan cerita-cerita tersebut layaknya menyusun puzzle. Menyenangkan
dan penuh tantangan.
Novel ini menceritakan
Tokoh Rachel yang dilanda keterpurukan setelah diceraikan suaminya. Dan lebih
mirisnya lagi, istri baru Tom (mantan suami Rachel) tinggal di rumah yang
Rachel tempati dan Tom hanya dua hari setelah Rachel pindah dari rumah itu. Kesedihannya
semakin bertambah karena tak lama setelah pernikahan itu Anna dan Tom
dikaruniai anak. Sesuatu yang tak pernah bisa ia berikan untuk Tom.
Sementara itu, tak jauh
dari rumah Tom dan Anna. Terdapat sepasang suami istri Megan dan Scott. Megan
dan Scott adalah pasangan yang sangat bahagia. Menurut hasil pengamatan Rachel
dari gerbong kereta api yang selalu dinaikinya setiap hari menuju tempat
kerjanya. Rachel sampai hafal dengan tata letak rumah itu. Dalam dunia
khayalnya, Rachel menamainya Jess dan Jason. Megan yang belum lama ini menutup
galerinya menjadi sangat kosong karena tak memiliki kesibukan. Ia pun diinisiatifkan
untuk menjadi pengasuh anak Tom dan Anna. Tapi, itu tak bertahan lama setelah
akhirnya memutuskan untuk berhenti dan menemui terapis karena hal-hal dari masa
lalu yang selalu menghantuinya.
Di awal-awal memang
cerita ini terasa sangat tenang, kosong, dan menjemukan untuk ukuran sebuah
novel dengan genre thriller. Konflik
mulai terjadi ketika tokoh Megan dikabarkan hilang dan penyelidikan terarah
pada Rachel. Rachel pun diinterogasi seputar kejadian di malam menghilangnya
Megan. Polisi sempat mencurigai Rachel tapi kemudian tak terbukti. Sementara Rachel
berusaha keras mengingat kejadian yang terjadi pada malam itu. Ia yakin
melupakan sesuatu yang penting. Ia tak dapat mengingat dengan jelas dikarenakan
malam itu ia sangat mabuk. Penyelidikan pun berlanjut dan mengarah pada terapis
Megan, Kamal Abdic, berdasarkan keterangan dari Rachel yang tak sengaja pernah
melihat dari kereta Megan dan Kamal di beranda rumah Megan sementara berciuman.
Hal itu pun Rachel ceritakan pada Scott dan kemudian menceritakan kembali
kejadian itu pada tim penyelidik. Penyelidikan malah kemudian mengarah pada
Scott yang dituduh membunuh Megan, istrinya.
Alur cerita dalam novel
ini sukses mengarahkan saya pada keputusan untuk menebak siapa pelaku pembunuh
Megan. Plot twist cerita yang
disuguhkan sungguh sangat tak disangka dikarenakan penulis mengarahkan saya
pada tokoh yang bukti kuat mengarah pada tokoh Scott sebagai pelakunya. Selama penyelidikan terungkaplah rahasia yang
selama ini tersembunyi antara Rachel, Tom, Scott, Anna, dan Megan.
Jadi kesimpulannya yang
bisa sayatarik setelah membaca Novel ini adalah judul Novel ini tak sejalan
dengan cerita di dalamnya. Sekian untuk review saya tentang Novel The Girl On
The Train. Ini adalah postingan pertama saya mereview buku. Saya belum pernah
menulis postingan review buku sebelumnya jadi saya agak gugup.hehehe
Semoga review ini
membantu pembaca yang tertarik membaca buku genre thriller. Selamat membaca ^_^
“Adakalanya
kau menganggap sangat mengenal orang yang kau sayangi, tapi ternyata kau tak
mengenalnya sama sekali.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Anehmu.
Silahkan berkomentar ^_^.
ありがとう、Terima Kasih