Pages

Kamis, 16 November 2017

REVIEW NOVEL THE GIRL ON THE TRAIN


A.  TOKOH
Rachel
Seorang wanita berusia sekitar 30 tahun. Janda yang tak bisa memiliki anak. Suaminya, Tom berselingkuh dan menceraikannya. Setelah diceraikan suaminya, ia menjadi pecandu alkohol yang membuat jiwa dan pikirannya tak stabil.
Megan
Seorang wanita yang tinggal tak jauh dari rumah Tom dan Anna. Kehidupan keluarganya bahagia bersama Scott tapi, Megan tak berkeinginan untuk memiliki anak. Ia seorang seniman yang memiliki galeri yang kemudian ditutup. Selalu mendapat gangguan dari masa lalunya dan akhirnya memutuskan untuk menemui terapis.
Anna
Istri kedua Tom. Setelah menikah dengan Tom ia pindah ke rumah dimana Tom dan Rachel hidup bersama sebelum bercerai.  Ia sangat tak menyukai Rachel karena sering mengganggu kehidupannya dan Tom.
Tom
Terlihat sangat mencintai keluarga barunya. Rachel sering menghubunginya karena pengaruh alkohol. Sangat bertanggung jawab pada keluarganya.
Scott
Suami Megan yang ternyata sangat pencemburu.
Kamal Abdic
Terapis Megan. Sempat memiliki hubungan dengan Megan selama menjadi terapisnya.

Pada awalnya saya tak berminat untuk membaca novel ini, karena novel genre thriller bukanlah kesukaan saya. Tapi berhubung stock bacaan di rumah sudah habis akhirnya saya memutuskan untuk meminjam novel ini dan membacanya.
Di awal-awal bab terasa membingungkan sekaligus menjemukan. Penulis seolah menyuguhkan cerita terpotong yang tak ada sangkut pautnya. Saya sempat berhenti membaca novel ini dua hari. Tapi, suguhan cerita-cerita terpotong tersebut berhasil memancing rasa penasaran saya. Jalan cerita terpotong penuh dengan kilas balik diantara sekumpulan khayalan dan realita dari tokoh Rachel. Penulis mengajak pembaca untuk menghubungkan cerita-cerita tersebut layaknya menyusun puzzle. Menyenangkan dan penuh tantangan.
Novel ini menceritakan Tokoh Rachel yang dilanda keterpurukan setelah diceraikan suaminya. Dan lebih mirisnya lagi, istri baru Tom (mantan suami Rachel) tinggal di rumah yang Rachel tempati dan Tom hanya dua hari setelah Rachel pindah dari rumah itu. Kesedihannya semakin bertambah karena tak lama setelah pernikahan itu Anna dan Tom dikaruniai anak. Sesuatu yang tak pernah bisa ia berikan untuk Tom.
Sementara itu, tak jauh dari rumah Tom dan Anna. Terdapat sepasang suami istri Megan dan Scott. Megan dan Scott adalah pasangan yang sangat bahagia. Menurut hasil pengamatan Rachel dari gerbong kereta api yang selalu dinaikinya setiap hari menuju tempat kerjanya. Rachel sampai hafal dengan tata letak rumah itu. Dalam dunia khayalnya, Rachel menamainya Jess dan Jason. Megan yang belum lama ini menutup galerinya menjadi sangat kosong karena tak memiliki kesibukan. Ia pun diinisiatifkan untuk menjadi pengasuh anak Tom dan Anna. Tapi, itu tak bertahan lama setelah akhirnya memutuskan untuk berhenti dan menemui terapis karena hal-hal dari masa lalu yang selalu menghantuinya.
Di awal-awal memang cerita ini terasa sangat tenang, kosong, dan menjemukan untuk ukuran sebuah novel dengan genre thriller. Konflik mulai terjadi ketika tokoh Megan dikabarkan hilang dan penyelidikan terarah pada Rachel. Rachel pun diinterogasi seputar kejadian di malam menghilangnya Megan. Polisi sempat mencurigai Rachel tapi kemudian tak terbukti. Sementara Rachel berusaha keras mengingat kejadian yang terjadi pada malam itu. Ia yakin melupakan sesuatu yang penting. Ia tak dapat mengingat dengan jelas dikarenakan malam itu ia sangat mabuk. Penyelidikan pun berlanjut dan mengarah pada terapis Megan, Kamal Abdic, berdasarkan keterangan dari Rachel yang tak sengaja pernah melihat dari kereta Megan dan Kamal di beranda rumah Megan sementara berciuman. Hal itu pun Rachel ceritakan pada Scott dan kemudian menceritakan kembali kejadian itu pada tim penyelidik. Penyelidikan malah kemudian mengarah pada Scott yang dituduh membunuh Megan, istrinya.
Alur cerita dalam novel ini sukses mengarahkan saya pada keputusan untuk menebak siapa pelaku pembunuh Megan. Plot twist cerita yang disuguhkan sungguh sangat tak disangka dikarenakan penulis mengarahkan saya pada tokoh yang bukti kuat mengarah pada tokoh Scott sebagai pelakunya.  Selama penyelidikan terungkaplah rahasia yang selama ini tersembunyi antara Rachel, Tom, Scott,  Anna, dan Megan.
Jadi kesimpulannya yang bisa sayatarik setelah membaca Novel ini adalah judul Novel ini tak sejalan dengan cerita di dalamnya. Sekian untuk review saya tentang Novel The Girl On The Train. Ini adalah postingan pertama saya mereview buku. Saya belum pernah menulis postingan review buku sebelumnya jadi saya agak gugup.hehehe

Semoga review ini membantu pembaca yang tertarik membaca buku genre thriller. Selamat membaca ^_^

“Adakalanya kau menganggap sangat mengenal orang yang kau sayangi, tapi ternyata kau tak mengenalnya sama sekali.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Jejak Anehmu.
Silahkan berkomentar ^_^.
ありがとう、Terima Kasih