Pages

Selasa, 05 November 2013

A Bug's Story

Terbang seharian membuat sayapku kelelahan. Berhenti sejenak di taman dan hinggap di bunga Seruni putih. Ah, aku menyukai aromanya. Sepertinya sudah  lama aku tak mencium aroma bunga Seruni. Hhhmmm… sangat lembut bercampur dengan aroma hujan. Ku edarkan pandanganku di taman itu. Sepi, hanya ada bangku taman yang kosong dan lampu taman yang berdiri kokoh di tengah kesendiriannya. Seperti de javu, rasanya aku pernah ke taman ini sebelumnya. Ah, aku ingat, aku pernah berteduh di taman ini.  Saat itu, sedang turun hujan seperti saat ini. Ya, aku ingat sekarang. hanya saja seperti ada sesuatu yang hilang, seperti ada yang lain, ada yang berubah, tapi apa?

Aku masih mencoba mengingat apa kira-kira yang hilang dari taman ini. Sementara itu, gerimis masih belum berhenti. Langit perlahan mulai berwarna jingga, matahari terlihat mulai bersembunyi memberi giliran pada sang rembulan menjalankan tugasnya. Sebaiknya aku pulang, pikirku. Ku kepakkan kembali sayapku sambil masih memikirkan apa yang terjadi di taman itu.  Saat ku tinggalkan taman itu, lampu taman telah menyala memberi terang di sekitarnya. Aku memalingkan wajahku untuk melihat kembali taman itu, tampak tak terurus seperti tak pernah lagi di kunjungi. Yah, itu dia! Itulah yang membuat taman itu tampak berbeda, tak terurus karena tak pernah lagi ada yang mengunjunginya walalupun hanya untuk sekedar duduk di bangku itu. Kalau diperhatikan dengan teliti bangku itu terlihat rapuh dan sepertinya sudah digerogoti rayap. Bunga di taman itupun mulai tumbuh liar bersama rumput yang makin meninggi. Taman yang malang… seingatku ada seseorang yang selalu datang mengunjungi taman ini untuk sekedar berbaring di bangku itu dan menulis. Ke mana perginya seseorang yang selalu duduk di bangku itu?...

10 komentar:

  1. bagus sekali kata-katanya...
    diksinya, sehingga membuat pembaca berimajinasi dengan dalam.
    sip, keep spirit to write ...

    BalasHapus
  2. bunga seruni itu yang mana ya? ._.
    sebenernya bagus sih, cuma kayak kurang berurutan gitu, jadi bayanginnya agak susah-,-"

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebangsa bunga krisan. warnanya mcam2 ad ungu, putih, kuning, merah, sama merah muda.
      agak susah ya ngebayanginnya..mksudnya krang brurutan?

      Hapus
  3. Maaf yah kumbang aku gak pernah duduk menulis di bangku tua itu lagi..
    Udah punya blog sih..
    *gubrak*

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahha....mngkin ad jg bnernya...internet merajalela..hoho
      jd klo mw curhat tnggal ngetik aja d jejaaring sosmed...hhmm..tp msi blum bsa mnglahkan perasaan yg dialami atw yg sdang dpikirkn dan dtuangkan di secarik krtas. :)

      Hapus
  4. kemana tuh seorang yg suka mengunjungi teaman yang sudah mulai sepi. ahh penasaran haha

    kalo disini (cirebon) malah nggak ada taman, ada taman tapi bayar -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hayooo...kira2 kmna orgnya? haha
      iya...rada susah d indonesia ad taman gratis..

      Hapus
  5. perasaan saya kemarin udah ninggalin jejak deh di sinii.. hmm oke deh.. saya kembali bertanya siapa gerangan seseorang yang selalu duduk di bangku itu

    BalasHapus

Tinggalkan Jejak Anehmu.
Silahkan berkomentar ^_^.
ありがとう、Terima Kasih