Tulisan kali ini saya hanya ingin curhat tentang kegalauan
saya pada suatu hal. Masalah ini masih sangat tabu untuk dibicarakan walaupun
sekarang sangat ramai dibahas di Indonesia. Saya langsung saja. Ketika
mengagumi dan menyukai seseorang atau suatu hal dalam waktu yang cukup lama
terkadang kau pun akan lupa alasanmu mengapa mengagumi dan menyukainya. Apakah
anda sekalian pernah merasakannya? Ataukah sedang mengalaminya seperti saya
saat ini?
Saya akan secara spesifik mengatakan menyukai dan mengagumi
seseorang tentu saja membuat anda merasa bahagia dan pastinya berharap orang
itu bahagia. Mendukung penuh apapun yang ia lakukan sepanjang itu membuatnya
bahagia. Tapi, pernahkah terpikir jika ada sesuatu yang ia lakukan atau sesuatu
hal terjadi padanya dan ternyata tak sesuai seperti yang kau harapkan atau kau
tak pernah sekalipun membayangkan hal itu akan terjadi tapi itu membuatnya
bahagia? Apa yang akan anda lakukan? Apakah masih menyukai dan mendukungnya?
Ataukah memilih untuk menjauh? Atau lebih ekstrim lagi adalah memilih untuk
berhenti mengagumi dan menyukainya?
Sebenarnya, saya sudah mulai merasakan ada sesuatu yang
janggal tapi masih ingin berpikir bahwa itu tak benar. Karena, berdasarkan
budaya di sana sikap seperti itu bukanah hal yang janggal. Hanya saja, setelah
menonton sebuah dokumentasi dari seseorang pendirian saya goyah. Benarkah hal
itu? Atau orang yang membuat dokumentasi ini terlalu serius menanggapi hal ini
dan saya yang terlalu berpikiran pendek? Ah, apa yang harus saya lakukan?
Setelah mengambil jeda beberapa saat karena masih syok dan
kemudian berpikir sejenak. Saya kemudian mengambil kesimpulan bahwa. Siapalah
saya. Saya tak berhak mengatur hidup dan pilihannya. Itu adalah hidupnya. Apapun
pilihan yang diambilnya saya yakin sudah dipikirkan secara mendalam dan dalam
waktu yang lama. Saya sadar keinginan dan harapan saya padanya itu hanyalah
keegoisan saya untuk ia melakukan sesuai standar saya atau standar di
masyarakat atau standar orang banyak tanpa memikirkan apa sebenarnya yang
diinginkannya atau pun yang dirasakannya. Kehidupan pribadinya bukan urusan
saya.
ONE THING THAT I REALIZE, I LIKE HIM JUST THE WAY HE IS AND NOT WHAT HE DOES. I WISH ALL THE
BEST FOR HIM. BECAUSE I WANT HIM TO FEEL ALIVE.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Anehmu.
Silahkan berkomentar ^_^.
ありがとう、Terima Kasih