Hahahaha….gaya-gayaan saya pake bahasa inggris padahal bahasa
inggris yang saya tau paling banter cuma perkenalan doang. Walaupun ayah saya
guru bahasa Inggris tapi sayangnya kepintaran beliau dalam bahasa Inggris tidak
menurun pada anaknya sama sekali. hiks..hiks
Tapisetidaknya saya tidak terlalu mengecewakan beliau, kata pepatah
“Buah Jatuh tidak jauh dari pohonnya”…heheheSepertinya keluarga kami sudah ditakdirkan akan berhubungan dengan
yang namanya language. Kakek atau ayah dari ayah saya itu seorang penerjemah
bahasa Belanda zaman doeloe pas saat itu Indonesia masih dalam penjajahan
Belanda. Nenek saya atau Ibu dari ibu saya itu mengerti sedikit bahasa Jepang. Waktu
itu beliau masih kecil saat tentara Jepang datang ke daerah nenekku. Sampai sekarang
nenekku masih sehat wal afiat walaupun bahasa Jepang yang dia ingat hanya
sebuah kalimat yaitu “Kore wa nan desu ka” yang artinya “apa itu?” dan jangan
salah sampai sekarang beliau masih ingat dan hapal lagu kebangsaan Jepang atau “KIMIGAYO”
My mom ngerti bahasa Arab walaupun gak lancar , ayah saya guru
bahasa Inggris, saya tertarik dan masuk jurusan sastra Jepang, adekku yang
kedua lagi suka sama bahasa Arab. Yah, tinggal adek-adekku yang lain gak tau
mereka akan tertarik dalam dunia bahasa atau tidak.
Yup, cukup sampai di situ curcol saya.hehhe
Kembali ke kampung, eh salah maksud saya kembali ke topic awal yaitu
Long Distance Relationship. Bagi sebagian besar orang LDR itu bulshit alias gak
ada yang namanya hubungan jarak jauh dalam hal ini berpacaran. Saya tidak tahu
apakah mereka mengatakan itu karena sudah pernah mengalaminya dan ujung2nya
putus atau karena mereka sama sekali belum pernah merasakannya hanya saja
mereka tidak percaya kalau hal seperti itu ada. Menurut mereka sedangkan pacaran
jarak dekat orang masih bisa selingkuh apalagi pacaran jarak jauh?
Hum,kalau dipikir-pikir memang itu realis tetapi jangan samakan
pemikiran mu dengan orang lain. Maksudnya, kamu jangan menyamakan orang lain
dengan diri kamu sendiri. Kamu berpikir ‘kalau saya tidak akan bisa menjalani
LDR,’. Kamu tidak bisa belum tentu orang lain tidak bisa.
Menjalin hubungan jarak jauh dengan jarak dekat semuanya hampir sama.
Percaya, komunikasi, sayang, cinta,
yakin, keterbukaan, itu semua dibutuhkan dalam menjalin hubungan jarak dekat
maupun jarak jauh. Hanya bedanya kalau hubungan jarak dekat kita bisa ketemuan
atau bertatap muka secara langsung dengan si dia sedangkan hubungan jarang jauh
hal itu tidak mungkin. Bisa saja dengan teknologi yang semakin canggih itu
bukanlah menjadi sebuah penghalang yaitu dengan menggunakan video call melalui
media-media yang menyediakan hal tersebut. Tapi, tetap saja bertemu secara
langsung itu lebih menyenangkan.
Baik menjalin hubungan jarak jauh maupun jarak dekat Yang dibutuhkan
itu sama yaitu hal-hal yang sudah saya sebutkan diatas (gak mau di tulis lagi,
capek ngetik). Jika itu semua ada pasti hubungan yang sedang kalian jalani
pasti akan baik-baik saja. This is just my opinion berdasarkan pengalaman
priadi.hehehhe
Well, terkadang rasa jenuh dan ingin berpaling selalu datang
menghampiri, pengen cari yang lain. Tapi, kalau mengingat apa yang sudah kami
alami dan lalui bersama. Saya menglaminya sendiri di sini dan dia mengalaminya
sendiri di sana, membuat saya berpikir seribu kali untuk memikirkan yang lain.
this is me, thanks love me
BalasHapus