Cinta
itu asem manis kayak permen nano nano. Banyak hal yang bisa membuat orang jatuh
cinta. Seperti kata pepatah “Dari Mata
Turun ke Hati” , ada lagi bahasa kerennya “Love at The First Sight” , yang katanya artinya itu jatuh cinta
pada pandangan pertama, tapi jatuh cinta pada pandangan pertama gak semua orang
pernah mengalaminya. Ceillleeeehh… Jatuh cinta terkadang tak disadari dari mana
awal permulaanya. Tak tahu bagaimana memulai ceritanya jika ada yang bertanya
“Bagaimana sih, ceritanya kamu bisa jatuh cinta sama dia?...Jatuh cinta
segalanya terasa indah, segala sesuatu yang berhubungan dengannya akan dianggap
sebagai sesuatu yang sempurna tak ada cela sedikitpun. Yak, “Tai kucing rasa
coklat”, begitulah kira-kira peribahasa menggambarkannya. Jatuh cinta yang
segalanya serba indah, aura-aura pink bahagia dimana-mana, rindu yang tak
terperi jika sejam saja tak melihatnya membuat banyak orang terkadang lupa
sesuatu hal yaitu rasa sakit. Yah, rasa sakit saat yang disayangi ataupun yang
dicintai pergi (baca: putus). Semua orang selalu menyiapkan hati untuk jatuh
cinta tapi tak menyiapkan hati ketika kehilangan. Seseorang yang awalnya
dielu-elukan bak pangeran, dipuji-puji setinggi langit bisa saja berbalik 180
derajat menjadi orang yang paling kau benci sedunia.
Putus
cinta memiliki banyak macam model dan berbagai macam alasan. Sudah tidak cocok
lagi, jenuh, adanya orang ketiga, berkorban dengan dasar kau lebih bahagia
bersama dengannya, bahkan dikarenakan masalah sepele, de el el, bla…bla…bla.
Alasan apapun untuk memutuskan sebuah hubungan yang terjalin atas dasar saling
sayang, saling cinta, atau saling suka semuanya rasanya sama, SAKIT.
Ada
pertemuan ada perpisahan, ada awal dan ada akhir. Jatuh cinta tak seperti putus
cinta yang butuh alasan seperti dalam lagunya mbak Adele yang Don’t You Remember. Terkadang ketika
seseorang menyatakan cinta dan rasa sayangnya pada seseorang, orang tersebut
balik bertanya Mengapa? Mengapa kau menyayangiku? mengapa kau mencintaiku? Dan
mengapa-mengapa yang lain. Jika seseorang butuh alasan untuk mencintaimu atau
menyayangimu itu berarti dia tak tulus karena ada alasan dibalik itu. Sayangi
dan cintailah dia apa adanya. Jika dia butuh jawaban atas pertanyaannya.
Mengapa? Maka jawabannya adalah karena itu adalah kau. Bukan karena kau cantik
atau ganteng, bukan karena kau baik, de el el. Yah, saya rasa itu adalah
jawaban yang tepat (menurut saya). Kau, dia jatuh cinta atau sayang padamu
bukan karena yang lain tapi karena itu adalah kau. Sangat berbeda kasusnya
dengan yang putus cinta.
Saat
seseorang putus dia butuh alasan yang tepat untuk mengakhiri hubungan. Agar tak
ada salah paham setelahnya. Namun yang terjadi dan banyak terlihat disekitar
kita atau kenyataannya adalah ketika putus cinta banyak dari mereka yang ketika
berpapasan dengan mantan berlagak tak saling mengenal, cuek, tak ada lagi
saling sapa, benci, marah, semuanya bercampur menjadi satu. Hanya sebgaian
kecil dari mereka yang memutuskan untuk tetap menjalin hubungan yang baik
walaupun berstatus mantan. Hanya saja ketika kau memutuskan untuk membenci
seseorang coba deh dengar lagunya mbak Adele. Membenci seseorang yang pernah kau
sayangi atau bahkan masih kau sayangi sampai saat ini tidakkah itu sangat aneh?
When will I see you again?
You left with no goodbye, not a single
words was to say
No final kiss to seal anything
I had no idea of the state we were in
I know I have a fickle heart and
wandering eye
And heaviness in my head
But don’t you remember, don’t you
remember
The reason you loved me before
Baby please remember me once more
When was the last time you thought of
me?
Or have you completely erased me from
your memories?
I often think about where I happen to
ram
The more I do, the less I know
But I know I have a fickle heart and a wandering eye
And heaviness in my head
But don’t you remember, don’t you
remember
The reason you loved me, baby pelase
remember me once more
I gave you the spece so you could be
breathe,
I kept my distance so you would be free
I hope that you find the missing place
To bring you back to me
Why don’t you remember? Don’t you
remember the reason you loved me
Baby please remember me once more
When will I see you again?
Seberapa
pun besarnya alasanmu untuk melupakan, menurutku itu mustahil. Pahit dan manis
yang pernah dirasakan bersama seseorang lebih baik untuk mengenangnya daripada
melupakannya. Karena mengenang itu membuat hati terasa lebih ringan dan lapang
dibanding melupakan (Sok! ngomong sih gampang, ngelakuinnya itu susah). Yah,
cinta itu asem manis, hehe
Ngutip dari kata-katanya @sandalpedottt dalam “Paket
Cinta dari Linn”,
“Dari mulai datangnya cinta sampai
berakhirnya cinta. Bagaimana cinta itu bisa datang kepada siapa saja dan dari
siapa saja bahkan dari seorang sahabat. Cinta itu gak cuma tentang kebahagiaan,
tapi juga tentang penderitaan. Cinta itu perlu yang namanya kenyamanan dan
bukan keterpaksaan. Menggunakan memori lama untuk mengatasi kejenuhan dalam
cinta. Tentang cinta yang harus dibarengi dengan realita dan bukan hanya
sekadar khayalan untuk selalu bersama selamanya. Dan pada akhirnya cinta itu
bukan hanya menyatukan sepasang kekasih, cinta juga
bisa memisahkan mereka.
Saya bukan ahlinya
dalm hal beginian. Hanya sekedar share pengalaman sendiri dan beberapa
pengalaman orang-orang di sekitar saya. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Anehmu.
Silahkan berkomentar ^_^.
ありがとう、Terima Kasih