Perasaan yang bercampur aduk, tak tau
harus menanggapi seperti apa dan dengan ekspresi yang seperti apa. Semuanya
mulai terasa memuakkan dan memualkan. Muak pada diri sendiri, mual pada diri
sendiri. Menjadi menjijikkan jika dirunut dari awal mula peristiwa. Sudah
cukup!! Berkali-kali kata itu ia ucapkan pada diri sendiri agar sadar dengan
apa yang telah dilakukan.
Ah, sungguh luar biasa…
Hampir tak percaya, ternyata ia adalah seorang
yang seperti itu penuh kemunafikan, penuh kebohongan…semua yang ia lakukan
hanyalah bersembunyi dan menggerutu pada dirinya sendiri. Dasar manusia
pengecut! Payah!
Bodoh! Amat sangat bodoh.
Ia masih belum sadar dengan apa yang
telah dia lakukan. Perlahan-lahan menggerogoti dagingnya sendiri menyisakan
tulang-tulang berbau amis. Sungguh mengenaskan. Lalu, dimanakah gerangan yang
dinamakan cinta? Apakah ia pernah merasakan cinta?
Entahlah… aku tak tau dan mungkin dia
pun tak tau…Sepertinya dia terlalu takut untuk bertemu dengan cinta…
Bukankah sudah ku katakan, ia manusia
bodoh dan pengecut? bersembunyi di balik takut yang telah mengurungnya dalam
pikirannya sendiri. Ia hanya suka melihat ketimbang merasakan seolah baginya
itu telah menjadi sesuatu yang semu. Lebih memilih melihat dalam tampilan opera
sabun yang selalu laris manis di era manapun. Konyol…melihat dengan senyuman
yang tersungging di bibirnya, kasihan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Anehmu.
Silahkan berkomentar ^_^.
ありがとう、Terima Kasih