왜 한국 좋아한다
なぜあなたは韓国が好きですか
why do you like korean ?
Pertanyaan ini sudah tidak asing lagi
bagi para Korean Lovers. Ini seperti pertanyaan dasar dari orang yang bukan
Korean Lovers dan yang Korean Lovers. Hampir semua orang yang bukan Korean
Lovers menanyakan pertanyaan ini dan Korean Lovers sampai capek berbusa-busa
mulutnya menjawab pertanyaan ini.
Pada awalnya saya tidak tertarik sama
sekali dengan hal-hal yang berbau Korea, tapi
bukan berarti saya membencinya. Bahkan di zaman boomingnya drama Korea Endless Love, Full House, dan Winter Sonata di Indonesia saya tetap tak tertarik. Teman-teman
seusia saya, tante-tante saya sibuk bercerita tentang drama ini dan saya tetap
tak peduli. Saya hanya tertarik pada hal-hal yang berbau Jepang. Saya baru
mulai tertarik pada drama Korea saat drama Goong
a.k.a Princess Hours ditayangkan di Indosiar. Tapi hanya sebatas nonton dan suka
ceritanya saja itupun saya nontonya tak sampai tamat. Setelah drama Goong, pada tahun 2009 saya mulai
tertarik pada semua yang berbau Korea saat Boomingnya Kkotboda Namja atau yang
lebih dikenal dengan drama Boys Before
Flower. Demi menonton drama ini saya rela harus begadang karena Indosiar
menayangkannya agak larut untuk ukuran anak SMA. Saya yang notabene harus tidur
jam 10 malam mengharuskan saya berdiskusi dengan ibu saya. lagi-lagi saya tak bisa menonton drama ini
sampai tamat. Saya bersyukur karena tak lama setelah itu saya lulus dan
melanjutkan studi di Makassar. Saat di Makassar, sembari mengisi waktu luang
karena jadwal masuk kuliah maba masih lama saya pergi ke toko buku dan buku
yang paling banyak saya beli adalah buku yang bertemakan Korea. Saya yang lulus
di jurusan sastra Jepang semestinya saya membeli buku yang bertema Jepang untuk
menunjang kuliah saya nanti tapi itu tak saya lakukan karena saya begitu
tertarik dengan Korea.
Selama menunggu masuk kuliah, saya
belajar bahasa Korea secara otodidak. Belajar membaca, menghafal, dan menulis
huruf Hangeul. Bahasa Korea itu
susah, pernah salah seorang teman saya di me2day bertanya “Kamu belajar bahasa
Korea dari mana? dan saya menjawab,
“Saya belajar sendiri”. Dia bilangnya saya hebat, karena bahasa Korea itu
susah. Senang dong dipuji, tapi bahasa Korea saya masih standar. Setidaknya
saya tahu membaca dan tahu sedikit-sedikit artinya (hanya sedikit). Selain
belajar bahasanya, saya mulai mencari pengisi suara dalam Soundtrack drama Boys
Before Fower, nah disinilah saya berkenalan pertama kali dengan Boyband Korea.
Saat membeli majalah Asian Plus untuk pertama kalinya saya melihat gambar
Boyband SHINee dan komentar saya
adalah make up nya tebal. Pas masuk
kuliah ternyata ada tiga orang teman kuliah saya Korean Lovers. Dua orang
adalah Cassiopeia (Fans Hero Jaejoong
dan fans U know Yunho) dan seorang adalah ELF
(fansya Kibum). Mereka bertiga sudah suka Korea sejak SMA, tapi mereka
hanya peduli pada Boyband yang mereka suka dan tak peduli pada boyband lain.
Ternyata di KRS ada mata kuliah bahasa
pilihan, kita bisa pilih ada bahasa perancis, arab, Belanda, dan Korea. Tentu
saja saya pilih bahasa Korea. Saya jadi semakin bersemangat. Setelah lima tahun
suka Korea, saya masih sedih melihat tanggapan orang pada seorang yang Korean
Lovers, katanya ababil lah, apalah…. Kenapa sih kamu suka Boyband Korea? Mereka
kan kayak banci… banyak komentar negatif
yang terdengar. Sampai sekarang pun, jika ditanya kenapa suka Korea?
Saya masih bingung harus menjawab seperti apa karena memang saya bingung
menjelaskan dengan kata-kata. Banyak teman-teman saya yang mencibir,anjing
menggonggong kafilah berlalu. Setelah lima tahun, saya juga cukup senang karena
sudah banyak orang Indonesia yang tahu Boyband/Girlband Korea atau drama Korea.
Walaupun saya juga sedih karena banyak yang mengaku-ngaku Fans sama Boyband ini
atau suka sama Girlband ini tapi ketika ditanya hal yang paling mendasar saja
tentang Boyband/Girlband yang dia suka dia tak tahu. Saya bukannya tau
semuanya, saran saya jangan dulu mengaku fans jika tidak tahu dari awal mereka
seperti apa.
Walaupun banyak yang mencibir tapi saya
senang, orang-orang yang mencibir pasti akan berbalik menyukai. Saya yakin
karena beberapa teman saya adalah buktinya. ^_^
Ada kejadian waktu lagi populernya
drama City Hunter. Saya belum tahu caranya mendonlot drama jadi saya memilih
lebih praktisnya yaitu beli DVDnya. Setelah nonton akhirnya cerita menyebar
dari mulut ke mulut. Sampai suatu hari, salah seorang teman saya (cowok),
datang ke kos saya.
“Mi, punya DVD City Hunter gak?...,
tanyanya.
“Ada, emang mau ngapain?, saya balik
bertanya karena heran dia bukan pecinta drama Korea ataupun pecinta Boyband/Girlband
Korea.
“Boleh pinjam gak?, tanyanya agak
malu-malu.
“Boleh”, saya pun dengan senyum bahagia
meminjamkan dia DVD. Memang, pada setiap Korean Lovers ada misi yang tak
tertulis yaitu menyebarkan demam Korea ke setiap orang.
“Nih, DVDnya. Tumben mau nonton drama
Korea, ada angin apa nih? Jangan-jangan kamu diam-diam suka Korea juga ya?
..hahahha…”, senangnya saya mengganggunya.
“Gak, Cuma penasaran. Dengar dari
cerita teman UKM kalo ceritanya bagus”, jawabnya membela diri
“Ah, alesan. Bilang aja kamu suka drama
Korea..haahha”, dia kesel saya isengi.”Ya udah, selamat menonton. Ceritanya
keren”, jawabku meyakinkan.
Pastinya, banyak hal positif yang bisa
saya ambil dari suka Korea. Pertama, saya bisa tahu, baca, menulis, dan sedikit
mengerti bahasa Korea dan huruf Hangeul. Saya juga bisa tahu dan kenal budaya
Korea. Menyukai sesuatu jika itu positif
pasti akan berbuah positif juga. Hanya satu komentar saya yang tak
berubah walaupun sudah lima tahun jadi Korean Lovers, Make upnya tebal. Hheheheh…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Anehmu.
Silahkan berkomentar ^_^.
ありがとう、Terima Kasih