Tadi sore saya telfon-telfonan dengan sepupu. Sepupu saya cerita kalau ayah saya kebawa kapal ferry. "Hah, kenapa bisa?, saking kagetnya suara saya sampe terdengar di lantai bawah. Tadinya sih, ayah saya memang rencana mau berangkat pake kapal ferry tapi barengan dengan keluarga saya yang lain. Rencananya mereka barengan mau berangkat nganter keponakanku yang di rujuk ke rumah sakit lain. Ayah saya lebih dulu nyampe di kapal, ternyata Allah berkehendak lain, keponakanku telah dipanggil menghadapNya.
Ayah saya yang tidak tau beritanya malah berangkat sendiri. Ini dikarenakan ayah saya sampai sekarang tidak memiliki handphone (harap maklum), jadinya keluarga yang lain yang ingin memberitahu kondisi keponakan saya tidak bisa mengabarkan berita duka tersebut. Akhirnya setelah sampai keesokan harinya, ayah saya menghubungi keluarga dengan menggunakan jasa wartel (mungkin).
Dengan adanya kejadian ini, saya harus membujuk lagi ayah saya untuk membeli handphone. Saya sebenarnya sudah sering membujuk beliau untuk membeli hp, tapi beliau sangat keras kepala. Alasannya sangt klise, pertama kata ayah saya orang ngobrol di hp itu kayak orang gila ngomong sendiri. Apalagi kalau dapat telfon biasanya orang selalu mencari tempat yang sepi atau pergi ke sudut ruangan nah, itu katanya yang menurut ayahku orang gila. Ngomong sendiri, ketawa sendiri,,heheheh
kedua, punya hp itu sangat mengganggu, seakan-akan yang punya tidak memiliki kebebasan lagi. Bukannya sombong, ayahku memang sering dicari orang entah untuk urusan apa tetapi selalu saja ada orang yang datang bertamu ke rumah, bahkan hampir setiap malam. Sampai-sampai saya pernah ngeluh sama ibu saya karena gula di rumah cepat banget habis karena seringnya orang datang bertamu sesering itu juga saya harus membuatkan teh manis. Ketiga, keluarga saya adalah orang yang masih gaptek (gagap teknologi). Ayah sama ibu saya sampai sekarang masih bingung menggunakan hp (hp sepupu sm hp adekku). Ayah saya pernah sekali beli hp waktu itu hp Nokia 1600. Tapi karena merasa terganggu dengan adanya hp, ayah memberikannya pada saya, dan alasannya yang terakhir adalah saya tidak butuh hp cukup kalian (saya dan adek saya) saja.
Bisa dibilang, keluarga saya itu adalah keluarga sederhana,,hohoho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Anehmu.
Silahkan berkomentar ^_^.
ありがとう、Terima Kasih