Pages

Jumat, 25 Mei 2012

KKN, SARJANA dan PNS

Tadi pagi saya bersama sekitar 3000 mahasiswa UNHAS mengikuti pembekalan umum bagi mahasiswa yang akan KKN. Tidak tanggung-tanggung pematerinya adalah bapak Jusuf Kalla, mantan orang nomor 2 di Indonesia. Saya dan mungkin sebagian mahasiswa yang lain yang selama ini hanya melihat beliau di televisi  dan kemudian bisa melihat langsung sosok putra terbaik Sulawesi Selatan itu, tentu merasa sangat senang.
Beliau sempat bertanya apakah setelah menjadi sarjana ada yang ingin menjadi PNS? dari hasil banyaknya yang mengangkat tangan, ternyata hanya sedikit yang memilih ingin jadi PNS sebagian besar ingin menjadi pengusaha. Kata bapak JK bagi yang memilih menjadi pengusaha, anda sudah memilih pilihan yang tepat. Karena untuk menjadi PNS itu sangat susah, dari sekian banyak sarjana setiap tahun yang katanya hampir sejuta di seluruh indonesia, kemungkinan yang diterima itu hanya sekitar 20 ribuan (kalau saya tidak salah ingat). Dari penjelasan beliau saya teringat nasihat ayah dan ibu saya, kebetulan ayah dan ibu saya PNS.

Ayah: Nak, kalo lapamo ko kuliah, iko sarjanamo nai kai po pikilkene mola iko jadi PNS. Nai kai todudul   berharap. Sebaiknya, carilah sesuatu yang bisa kau kelola dengan kreatif. Ciptakan lapangan pekerjaan". (maaf saya pakai bahasa daerah.hehehe)
Ibu:  "Betul itu, jangan lihat karena ayah dan ibumu PNS dan bergaji terus kau pun bisa jadi begini. Pasti bisa, tapi sebaiknya carilah keterampilan yang lain sehingga kau tidak terpaku dengan gaji".

Intinya adalah jangan terlalu berharap sesuatu yang orang tua kita miliki akan menurun atau diwarisi oleh kita. Ada yang akan kita warisi ada juga yang tidak contohnya pangkat dan gaji. Pangkat dan gaji orang tua tidak akan diwarisi oleh anaknya, kita harus berusaha untuk mendapatkannya sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Jejak Anehmu.
Silahkan berkomentar ^_^.
ありがとう、Terima Kasih