Pages

Senin, 07 Mei 2012

Percakapan antara Orang Tua dan Anaknya

Kriiinngg,,,kriiiinnnggg,,,HP ku bunyi. Ku tatap layar HP, melihat siapa yang menelfon dan ternyata tertulis nama sepupuku. Malam itu, saat hujan turun membasahi bumi seolah-olah sedang memberi minum kepada bumi yang kehausan, orang tua ku menelfon.
Saya                      : Halo, assalamu alaikum.
Fina (adekku no.3): Halo, kanapa? (dengan logat Banggai yang kental)
Saya                      : Loh, mestinya saya yang tanya. Nga ba apa ba telpon?
Fina                       : Hehehe,,,Anu, ayah de mo bicara.
Saya                      : Oh,,,

Saya mendengar suasana di rumah yang ramai. Ah, saya rindu suasana itu. Terdengar suara ayah saya yang sedang bernyanyi. Entah lagu lawas apa yang tengah dinyanyikan. Belum selesai beliau menyanyi, beliau langsung menyapa ku.
Ayah : Halo, Assalamu alaikum.
Saya : Wa alaikum salam. Tumben ayah menyanyi. Kan jarang-jarang suara emas ayah dikeluarkan?
Ayah : Kau belum tau ya? kalau dulu waktu ayah masih muda, ayah kan punya grup band?
Saya  : hahahaha,,,
Ayah  : Tidak percaya? Itu kan yang membuat ibumu jatuh cinta pada ayah... (kelakar ayah)
Saya  : hahahaha,,,,
Saya pun mendengar suara ibu ikut menimpali pembicaraan kami di telepon.
Ibu   : Jangan percaya ayahmu. Kamu tau kan ayahmu itu seperti apa?
Ayah : Ayah dulu waktu masih muda itu cakep. Banyak cewek yang ba suka. Ayah dulu mirip-mirip orang Korea....
hahahha,,, saya hanya bisa tertawa mendengar kelakar ayah. Beliau tau kalau saya adalah Korean Lovers.Tadodon.
Ayah   :nggu kirimemo iko doi.
Dengan mneggunakan bahasa daerah beliau memberitahukan maksudnya menelpon saya.
Saya :oh, iye...
Ayah : jadi bulamo ko kabar tentang kom KKN? mola mo ko KKN?
Saya : Iye, so cukup sa pe KRS.
Ayah : Ko na pa bayaran bula?
Saya : Rp. 650ribu
Ayah : oh...
Kemudian percakapan kami berlanjut dengan ibu mengenang masa-masa mudanya. Saat beliau pertama kali bertemu dengan ayah...hehehe
Yang saya ingat dari perkataan ibu saya adalah "Seandainya saya tahu jodoh saya adalah ayahmu, maka saya tidak ingin melakukan sesuatu yang namanya pacaran. Karena itu hanya membuat kita berdosa dan selalu berbohong". Saya pun langsung merespon "Ibu, semua orang pun akan melakukan hal yang sama seandainya sejak lahir dia sudah tau siapa yang akan menjadi jodohnya".
Ibuku pun mejawab "Iya, tapi sebaiknya jangan terlalu serius, karena biasanya yang serius dan kemudian lama menjalin hubungan ujung-ujungnya biasanya itu tidak terjadi sesuai dengan apa yang diharapkan. Contohnya adalah ibumu ini. Ibu pernah menjalin sebuah hubungan selama 8 tahun dan akhirnya itu tidak berakhir sesuai dengan apa yang diharapkan. Mendengar hal itu saya hanya bisa diam memikirkan perkataan ibu. Saya sudah menjalani sebuah hubungan selam 5 tahun, dan itu bukanlah sebuah waktu yang singkat. Apalagi untuk sebuah hubungan jarak jauh. Di usia yang dibilang bukan lagi usia untuk bermain-main, ini bukanlah sesuatu yang tidak perlu diseriusi. Tapi....ah, sudahlah!!!

1 komentar:

  1. you just to keep believe it...
    ada mmg istilah "jodoh di tangan Tuhan",, percayakah kau??,, saya sendiri kurang meyakini hal itu aneh,,,
    Takkan ada hasil jika orang tak berusaha.

    BalasHapus

Tinggalkan Jejak Anehmu.
Silahkan berkomentar ^_^.
ありがとう、Terima Kasih